OPINI - Saat yang ditunggu telah tiba. Selasa, 12 desember 2023 jam 19.00. Ada debat capres. Debat cawapres. Adu gagasan. Disiarkan televisi. Jangan ada yang melewatkan. Jangan sampai, anda tidak kenal calon pemimpin Indonesia. Akibatnya salah memilih dan Indonesia akan berantakan.
Ini baru pilpres. Pilpres mesti diikuti oleh orang-orang yang punya gagasan. Ini kontestasi pemikiran. Bukan kontestasi foto dan baliho.
Di dalam debat, isi otak capres-cawapres akan terlihat. Ada otaknya, atau kosong. Rakyat yang akan menilai. Gak bisa lagi bersembunyi.
Sejauhmana para capres-cawapres tahu persoalan negara. Apa gagasan yang mereka tawarkan untuk mengatasai persoalan-persoalan negara. Apa terobosan-terobosan yang mereka akan suguhkan untuk memajukan bangsa kedepan.
Bolehkah adavyang absen dari debat? Tidak ! Haram hukumnya. Semua kontestan harus hadir. Beradu gagasan satu dengan yang lain. Bertanya dan ditanya. Jawaban dari pertanyaan itu yang akan dinilai. Rakyat jadi jurinya.
Tidak ada lagi yang bisa menghindar. Jika sebelumnya ada yang selalu beralasan untuk menghindari debat, sekarang tidak bisa lagi. Wajib hadir. Wajib bicara. Wajib menjawab semua pertanyaan. Pertanyaan yang disampaikan oleh lawan, maupun dari para panelis.
Besok debat tentang hukum dan HAM. Ini tema menarik. Kasus HAM yang selama ini dituduhkan kepada Prabowo karena penculikan "tim mawar", bagaimana menjawabnya. Kasus pembantaian KM 50 juga kemungkinan akan ditanyakan kepada Mahfudz MD sebagai menkopolhukam. Melanggar HAM, atau ... biar Mahfudz MD yang akan menjawab. Yang pasti, itu sebuah tragedi yang kelak akan terbongkar.
Dalam debat, isi otak tidak lagi bisa disembunyikan. Dalam debat, satu dengan yang lain akan saling menjatuhkan. Tentu dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit.
Dari debat ini akan terlihat, siapa yang menguasai persoalan bangsa ia akan punya jawaban dalam bentuk program. Siapa yang tidak menguasai persoalan, pasti akan ngawur jawabannya. Menjawab, tapi gak nyambung. Menjawab, tapi gak jelas isinya. Ini semua akan dibaca oleh rakyat.
Rakyat nanti yang akan menilai siapa yang paling siap dan berkemampuan memimpin bangsa ini. Sekali lagi, akan terlihat.
Debat akan ditonton oleh rakyat dimana-pun berada. Di kota, maupun di pelosok desa. Sarjana, maupun lulusan SD. Yang tidak sekolah, maupun yang sekolah. Petani maupun pengusaha. Pagi harinya setelah debat, semua penonton akan membicarakan hasilnya. Siapa yang matang, siapa yang maaf "blo'on". Gak ngerti apa-apa.
Mari kita tonton debat. Dari hasil debat, mari kita pilih pemimpin dengan bijak. Pemimpin yang paling siap.
Jakarta, 11 Desember 2023
Tony Rosyid*
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa